Perjalanan ku ini memiliki tujuan. Aku mengejar suatu harapan untuk ku dapatkan. Aku berjalan perlahan, kemudian lebih cepat. Terus berjalan hingga aku melihat cahaya memantul ke harapan. "Aku sungguh ingin meraih harapan itu," gumamku. "Kejar!" teriak ego ku. Jauh aku berjalan dan lelah aku rasa. "Sampai kapan aku harus berjalan untuk tiba di harapan itu?" pikir ku. Aku dapat melihatnya, tapi aku belum dapat mengenggamnya. Aku dengar angin membisik dan meledek diriku "Ada yang tertinggal di belakang. Lagipula, oase disana hanya fatamorgana!" Sementara cahaya, menunjukkan kontranya terhadap angin dan berseru "Angin menipu dirimu!" Angin dan cahaya ini mengadu domba ego dengan superego ku. Cahaya menyoraki ego untuk terus maju mengejar oase sementara angin menarik superego kembali ke awal untuk kembali mempersiapkan perjalanan ku ini. Cahaya berhasil menghardik ku untuk tetap maju. Jadilah aku melaju ke depan. Jalan, terus jalan...