Skip to main content

Persiapan Perjalanan

Perjalanan ku ini memiliki tujuan. Aku mengejar suatu harapan untuk ku dapatkan. Aku berjalan perlahan, kemudian lebih cepat. Terus berjalan hingga aku melihat cahaya memantul ke harapan. "Aku sungguh ingin meraih harapan itu," gumamku. "Kejar!" teriak ego ku. Jauh aku berjalan dan lelah aku rasa. "Sampai kapan aku harus berjalan untuk tiba di harapan itu?" pikir ku. Aku dapat melihatnya, tapi aku belum dapat mengenggamnya.

Aku dengar angin membisik dan meledek diriku "Ada yang tertinggal di belakang. Lagipula, oase disana hanya fatamorgana!" Sementara cahaya, menunjukkan kontranya terhadap angin dan berseru "Angin menipu dirimu!" Angin dan cahaya ini mengadu domba ego dengan superego ku. Cahaya menyoraki ego untuk terus maju mengejar oase sementara angin menarik superego kembali ke awal untuk kembali mempersiapkan perjalanan ku ini.

Cahaya berhasil menghardik ku untuk tetap maju. Jadilah aku melaju ke depan. Jalan, terus jalan. Mengejar bayangan harapan yang terlihat nyata tapi tak teraba. Hingga untuk kedua kalinya dalam perjalanan ini, aku lelah dan mulai sadar bahwa harapan hanyalah khayalan. Aku pun kembali. Aku mundur hingga garis awal. Ketika aku tiba di garis awal, angin mengarah ke sebuah kotak dengan kertas yang tertempel diatasnya dan tinta membentuk kata-kata "Persiapan Perjalanan".

Angin menderu, memberi penjelasan. "Kamu memang telah merencanakan perjalanan pertama mu sebelumnya. Bahkan kamu sudah mengetahui kebutuhan perjalananmu. Tapi kamu tidak memenuhi apa yang diperlukan perjalananmu menuju harapanmu. Percuma saja kamu berjalan tanpa kesiapan. Kamu mencoba melangkahi waktu karena obsesi untuk meraih harapan itu. Obsesi membuat kamu lupa untuk memerhatikan apa-apa saja yang kamu perlukan untuk tiba di harapan mu. Obsesi tidak patuh dengan rencana dan kesiapan. Obsesi itu membutakan kecermatan mu."

------------------

Selagi waktu tidak bisa mundur, biarlah aku yang mundur. Menguras detik-detik yang terus maju dengan berjalan mundur. Semoga waktu tetap maju berjalan untuk memberi aku kesempatan.

Comments

Popular posts from this blog

Yearning

"If you drink from the River Nile water once, one day you will come back to Egypt". Really. A saying from Egyptian told me that. I literally waiting for that time happens to me. Oh God I really really really want to live in Egypt. Cause I left my eyes in Alexandria, left my tongue in Shawerma, and left my heart in Egypt :P :D :)

Constellation

Konstelasi? Gemini  ( ♊) ? Bukan, bukan konstelasi seperti itu yang akan saya bicarakan. Bukan konstelasi dalam astronomi maupun primbon. Saya hanya akan berbicara mengenai konstelasi . Sekarang tanggal 29 Desember. Dua hari lagi tahun ini berakhir dan saya tidak akan lagi menggerakkan ibu jari, jari telunjuk dan tengah untuk mengarahkan alat tulis agar membentuk konstelasi angka 2-0-1-3 di pojok kanan atas setiap kertas. 2013 telah menjadi tahun yang mendebarkan. Januari&Februari penuh bahagia, Maret&April terlalu banyak kebahagiaan sehingga Mei&Juni benar-benar butuh kerja keras. Juli&Agustus sangat membingungkan diri saya dan jadilah September&Oktober yang berantakan, tidak teratur, tidak tertata, hancur lebur. Sementara November&Desember telah terhitamputihkan oleh kuliah, tugas kuliah, terutama proposal public relations. Ya, di dua bulan terakhir ini saya berhasil menyelesaikan empat proposal. (tepuk tangan untuk diri sendiri) 2013 juga men...

A Smile

Some reality are better than dreams. I remember one night when I had a heartbreaking dream. Then I woke up, feeling blue. I talked nothing the whole day. But when night came, I had the thing totally the opposite. And since that night, I know how it feels, when a smile, just one smile, could heals pain, could brightes my day.