Skip to main content

Mereka

Hi. Been a while. Been a really long time.
tadinya mau nulis aja, tapi akan sedikit panjang dan emosional. jadi, ketik aja disini.
Again, this blog is live again.

Malam ini aku mau cerita, mengenai, what did I do in the previous life that I deserve this family, especially my parent? They are perfect. Too perfect. Sometimes I just feel like I don't deserve them.

Mama yang selalu sabar dan akhir-akhir ini suka kena omel Papa karena aku pulang malam terus.
Papa yang selalu cemas dan menjaga dari belakang...damn!

OK gue bukan dari keluarga yang suka mengekspresikan perasaan masing-masing. But we take care of each other, well, very well.

Mama.
Sabar. Tentunya sering berantem sama Papa, gak sepaham, gak sejalan, tapi Mama selalu bisa mengalah dan bersabar. Menjadi istri yang soleha. Mama selalu masak setiap hari, buat kami makan pagi, siang, malam. Sejak kita pindah rumah, dalam 5 bulan sudah ganti pembantu 3 kali. Dan akhirnya Mama berhenti cari pembantu. Dia kerja sendiri. Nyapu, ngepel, cuci baju, setrika. Gak pernah ngeluh, gak pernah minta bantuan, gak pernah memaksa kita untuk membantu. And yeap, Mama pernah bilang kalo Papa marah-marah ke Mama karena saya kerja mulu, pulang malem mulu. Mama tau makanan kesukaan kita semua. Dulu waktu adik di boarding school, tiap dia lagi pulang, pasti Mama masakin kesukaan dia. Suami Kakakku penggemar pete, sementara kita bertiga gak ada yang suka pete, tapi Mama sering sengaja bikinin sambel pete, tempe pete balado, teri pete balado. Pernah aku nyeleneh "Ma ngapain sih bikin pete gak enak, gak ada yang suka." dan Mama jawab "kan ipar mu suka." My future husband is gonna be one lucky guy.

Papa.
Batu. Tapi Papa sangat peduli. Pernah aku jam 2 pagi belum pulang, masih kerja, nelfon dengan suara yang parau "kamu gak papa kan?". Pernah aku kesal sama Papa karena di rumah baru ini, air nya selalu bermasalah. Aku marah-marah lewat telfon di malam hari, sekitar jam 8 gitu. Waktu itu badanku lagi ga enak, abis flu, sangat mendambakan mandi air panas. Sampe rumah, air malah mati. Terus telfon Papa, marah-marah kesal karena air gak bener-bener. Papa bilang "iya emang gak bisa air nya. besok aja mandinya". Makin kesal, langsung aku matiin telfonnya. Kemudian Papa WhatsApp "tunggu aja bentar lagi Papa pulang". Lalu ku menangis merasa bersalah. Terus baru aja terjadi kemarin, jalan depan rumah ditutup karena ada pasar kaget. Aku harus keluar rumah dan bawa mobil. Lalu Papa naik sepeda, menuntun jalanku melalui gang, menggeser kotak buah yang jualan di pinggir jalan, memindahkan motor yang parkir dibelokan agar mobilku bisa belok tanpa menyenggol, lalu mengarahkan mobil yang tiba-tiba muncul dari arah berlawanan untuk mundur dulu, agar mobilku bisa keluar. Papa gak hanya menjaga anak kandungnya. Tapi juga kakak-adik kandung, beserta anak-anaknya. You know masalah aset di kampung. Dan cerita-cerita lain Papa minjemin duit untuk saudara kandungnya renovasi rumah, menikahkan anak, dan lain-lain. Waktu besannya sekarat, sudah lama di rumah sakit, Papa memilih untuk terbang menjenguk. Dan, untungnya ia menjenguk, masih mendapatkan kesempatan terakhir untuk bertemu dan memakamkan besannya. Again. My future husband is gonna be one lucky guy.

Kakak & Suami.
I wanna be them. Tetep rendah hati, membantu, dan tidak pernah lupa sama Mama Papa. Selalu beriman dan beribadah kepada Allah. Dan tadi, aku pulang jam 10 dari rumahnya, karena menunggu jalan depan rumah sudah bisa dilewati mobil. Begitu jam 10, aku ketuk pintu kamar mereka dengan perasaan gak enak, untuk pamit dan ngingetin mereka untuk kunci pintu. Aku keluar, menuju parkir mobil, dan Suaminya menunggu aku sampai selesai keluar.

Adik.
Tentunya dia juga orang yang baik. Anak laki yang peduli dengan orang tua dan keluarga. Dia dulu anak yang bodoh dan nakal, suka bikin Mama dipanggil guru BK. Lalu dia lanjut di sekolah islam internasional gitu, disitulah kelihatan karakter baiknya. Dia ngejar lulus tidak sampai 4 tahun. Padahal dia masih muda. Dia lulus umur 21. Kenapa dia buru-buru? Karena Papa sudah pensiun. Dia gak mau merepotkan Papa. Itu cukup menjadi pertanda jelas kalau dia orang baik. Oh ya dan dia juga suka nemenin Mama puasa sunah, senin-kamis, dan lain-lainnya. Aku bangga.

See, panjang dan emosional. Tak apa, air mata kasih ini harus dikeluarkan. And, do not disappoint them, OK? Make them happy, make them feel they deserve this world and Allah's heaven. Pray for them. You love them! Always remember that!

Comments

Popular posts from this blog

Yearning

"If you drink from the River Nile water once, one day you will come back to Egypt". Really. A saying from Egyptian told me that. I literally waiting for that time happens to me. Oh God I really really really want to live in Egypt. Cause I left my eyes in Alexandria, left my tongue in Shawerma, and left my heart in Egypt :P :D :)

Constellation

Konstelasi? Gemini  ( ♊) ? Bukan, bukan konstelasi seperti itu yang akan saya bicarakan. Bukan konstelasi dalam astronomi maupun primbon. Saya hanya akan berbicara mengenai konstelasi . Sekarang tanggal 29 Desember. Dua hari lagi tahun ini berakhir dan saya tidak akan lagi menggerakkan ibu jari, jari telunjuk dan tengah untuk mengarahkan alat tulis agar membentuk konstelasi angka 2-0-1-3 di pojok kanan atas setiap kertas. 2013 telah menjadi tahun yang mendebarkan. Januari&Februari penuh bahagia, Maret&April terlalu banyak kebahagiaan sehingga Mei&Juni benar-benar butuh kerja keras. Juli&Agustus sangat membingungkan diri saya dan jadilah September&Oktober yang berantakan, tidak teratur, tidak tertata, hancur lebur. Sementara November&Desember telah terhitamputihkan oleh kuliah, tugas kuliah, terutama proposal public relations. Ya, di dua bulan terakhir ini saya berhasil menyelesaikan empat proposal. (tepuk tangan untuk diri sendiri) 2013 juga men...

A Smile

Some reality are better than dreams. I remember one night when I had a heartbreaking dream. Then I woke up, feeling blue. I talked nothing the whole day. But when night came, I had the thing totally the opposite. And since that night, I know how it feels, when a smile, just one smile, could heals pain, could brightes my day.