Skip to main content

Ketika Media Sosial...

Sejak handphone memiliki koneksi untuk internet, saya rasa.

Dulu, berkumpul bersama keluarga adalah hal yang paling menyenangkan. Berbagi cerita, tertawa bersama.. Dulu, berkumpul bersama teman-teman adalah hal favorit untuk menghabiskan waktu luang. Bercurah hati, bertanya solusi.

Tak ada pembatas ketika suatu komunitas berkumpul. Kecanggungan memang ada, tapi diakibatkan oleh sumber yang berbeda. Ketika kekakuan terjadi karena tak ada topik pembicaraan, itu hal lumrah yang biasa terjadi.

Saya pikir, media sosial menjadi biang kerok kecanggungan sekarang. Topik pembicaraan yang seharusnya dibicarakan ketika berkumpul, menjadi terbatas. Orang-orang saling berbagi topik melalui media sosial. Orang-orang saling mencari updatean kawan dunia mayanya. Sehingga begitu berkumpul dengan kawan dunia maya yang juga kawan dunia nyata, mayoritas terpaku pada media sosial.

Media sosial memang bisa dijadikan sarana untuk berekspresi dan mengeksiskan diri. Syukur-syukur ada yang menanggapi ekspresi itu. Kalau tidak, ya komunikasi satu arah yang terjadi. Saya pun terkadang jengkel sendiri ketika kongkow bersama teman-teman yang menyibukkan diri bercengkerama dengan media sosialnya.

Seakan-akan, dunia maya menjadi dunia lain. Yang mana seharusnya media sosial menjadi konsumsi publik bukan konsumsi pribadi. Ya walaupun sebagian orang menafsirkan konsumsi pribadinya layak untuk dipublikkan sementara sebagian orang yang lain menganggap hal itu annoying.

Ketika media sosial menjadi pembatas dalam komunikasi nyata, dalam komunikasi dua arah. Sapaan pada dunia nyata sekedar bentuk keramahan. Berkumpul bersama keluarga dan teman hanya bukti keharmonisan dan solidaritas. 

Entah apa yang mereka harapkan pada media sosial. Kesalahpahaman persepsi? Sumbu konflik? Penghargaan? Ah sudahlah. Kesadaran terhadap pendapat masih saya miliki. Jangan bilang kalau saya tidak pernah mengingatkan. Gunakanlah media sosial untuk hal yang baik dan tidak mengasingkan dunia nyata.

Comments

Popular posts from this blog

Yearning

"If you drink from the River Nile water once, one day you will come back to Egypt". Really. A saying from Egyptian told me that. I literally waiting for that time happens to me. Oh God I really really really want to live in Egypt. Cause I left my eyes in Alexandria, left my tongue in Shawerma, and left my heart in Egypt :P :D :)

Constellation

Konstelasi? Gemini  ( ♊) ? Bukan, bukan konstelasi seperti itu yang akan saya bicarakan. Bukan konstelasi dalam astronomi maupun primbon. Saya hanya akan berbicara mengenai konstelasi . Sekarang tanggal 29 Desember. Dua hari lagi tahun ini berakhir dan saya tidak akan lagi menggerakkan ibu jari, jari telunjuk dan tengah untuk mengarahkan alat tulis agar membentuk konstelasi angka 2-0-1-3 di pojok kanan atas setiap kertas. 2013 telah menjadi tahun yang mendebarkan. Januari&Februari penuh bahagia, Maret&April terlalu banyak kebahagiaan sehingga Mei&Juni benar-benar butuh kerja keras. Juli&Agustus sangat membingungkan diri saya dan jadilah September&Oktober yang berantakan, tidak teratur, tidak tertata, hancur lebur. Sementara November&Desember telah terhitamputihkan oleh kuliah, tugas kuliah, terutama proposal public relations. Ya, di dua bulan terakhir ini saya berhasil menyelesaikan empat proposal. (tepuk tangan untuk diri sendiri) 2013 juga men...

A Smile

Some reality are better than dreams. I remember one night when I had a heartbreaking dream. Then I woke up, feeling blue. I talked nothing the whole day. But when night came, I had the thing totally the opposite. And since that night, I know how it feels, when a smile, just one smile, could heals pain, could brightes my day.