Skip to main content

Fajar Menyingsing


Selamat pagi, Fajar. Akhirnya, setelah semalaman aku menunggumu, tanpa terlelap sedetik pun, aku dapat bertemu dengan mu. Hampir saja aku menyerah dan memutuskan untuk pergi, karena lelah menunggumu. Aku butuh istirahat. Tapi, aku sudah tidak kuat menahan ini. Aku ingin menceritakan kepadamu sesuatu.

Kenapa kamu, Fajar? Karena hanya kamu yang bisa mendengarkan aku. Hanya kamu yang membawa aku ketenangan dan kedamaian ketika aku bercerita hingga selesai bercerita. Bahkan hanya dengan melihatmu, hatiku lebih tenang. Emosi yang membara segera menyejuk. Jadi, begini, Fajar, ceritaku.

Satu tahun aku menantinya. Satu tahun aku tak melihatnya. Satu tahun itu aku berdiam, tanpa gerak. Pernah waktu memberiku peluang. Dan, bodohnya aku, menyia-nyiakan waktu emas tersebut. Jika ditanya penyesalan, ya, sesal. Bahkan saat itu tak terpikirkan oleh ku betapa tak mudahnya untuk mengembalikan waktu, betapa tak mudahnya untuk mendapatkan waktu.

Jujur, aku ingin bertemu, sungguh. Walau hanya sekedar lirik mata. Walau hanya sekedar melihat dari jauh. Walau hanya diam yang akan kulakukan. Walau hanya aku yang menyadarinya, tanpa ia menyadari diriku. Aku tidak pernah takut kehilangan dia. Yang aku takuti adalah begitu aku merindukannya.

Mentari hadir dan Fajar menghilang. Kemana kamu, Fajar? Ceritaku hampir selesai, namun kamu menghilang. Ah, aku sudah hafal betul adegan ini. Kamu menghilang, dan hariku menjadi seperti hari-hari sebelumnya. Di kota yang sama, kebisingan yang sama, kesesakan yang sama. Melelahkan, mencekam, tragis, kejam. Dan sepi yang mencekik. 

Comments

Popular posts from this blog

Yearning

"If you drink from the River Nile water once, one day you will come back to Egypt". Really. A saying from Egyptian told me that. I literally waiting for that time happens to me. Oh God I really really really want to live in Egypt. Cause I left my eyes in Alexandria, left my tongue in Shawerma, and left my heart in Egypt :P :D :)

Constellation

Konstelasi? Gemini  ( ♊) ? Bukan, bukan konstelasi seperti itu yang akan saya bicarakan. Bukan konstelasi dalam astronomi maupun primbon. Saya hanya akan berbicara mengenai konstelasi . Sekarang tanggal 29 Desember. Dua hari lagi tahun ini berakhir dan saya tidak akan lagi menggerakkan ibu jari, jari telunjuk dan tengah untuk mengarahkan alat tulis agar membentuk konstelasi angka 2-0-1-3 di pojok kanan atas setiap kertas. 2013 telah menjadi tahun yang mendebarkan. Januari&Februari penuh bahagia, Maret&April terlalu banyak kebahagiaan sehingga Mei&Juni benar-benar butuh kerja keras. Juli&Agustus sangat membingungkan diri saya dan jadilah September&Oktober yang berantakan, tidak teratur, tidak tertata, hancur lebur. Sementara November&Desember telah terhitamputihkan oleh kuliah, tugas kuliah, terutama proposal public relations. Ya, di dua bulan terakhir ini saya berhasil menyelesaikan empat proposal. (tepuk tangan untuk diri sendiri) 2013 juga men...

A Smile

Some reality are better than dreams. I remember one night when I had a heartbreaking dream. Then I woke up, feeling blue. I talked nothing the whole day. But when night came, I had the thing totally the opposite. And since that night, I know how it feels, when a smile, just one smile, could heals pain, could brightes my day.