life was so much easier when we did not care at all. pas jaman pedekate, gue gak peduli, dia gak mau ikut ketemu keluarga, temen, atau cancel a date in last minute . I didn't care. ya, emang gue gak peduli, toh siapa dia anyway . hidup sendiri-sendiri, masing-masing, gak bergantungan. but now, that we commit for the further relationship . I hate him. gue kesel kalo dia gak bisa ikut ketemu keluarga, temen. cancel our date in last minute is still fine for me . tapi kalo masalah gak bisa ikut ketemu orang-orang yang memang ada di lingkaran hidup gue, gue kesel. bukannya gue mempertanyakan keseriusan dia, tapi gue mempertanyakan prioritasnya. oke, mungkin dia memang gak bisa karena ada kegiatan lain. tapi gue cuma butuh tau kalo kegiatan lain itu memang prioritas yang lebih utama buat dia. bergantung dan percaya sama orang itu susah. gak enak. dan entah kenapa gue ngerasa sedikit teracuni. so, here is a note for me, for the future that will comes. DEPENDENSI gue nikah bukan ...
Here in Indonesia, people can easily say love, but not with cinta. We do say sayang easily. Mungkin bagi kami, love itu sayang. Gue pun berpendapat seperti itu. Tapi, cinta, cinta is more than love. Dulu pas kuliah, gue pernah bermalam dengan 2 sahabat, berbincang mengenai arti cinta. Yang satu, secara ringan berpendapat kalau cinta pertama yaitu pacar pertama. Langsung dibantah sama temen gue satu lagi. Dia bilang, gak semudah itu. Lo bisa pacaran berkali-kali baru ketemu cinta pertama, baru tau rasanya cinta. Minggu lalu gue juga bahas ini dengan bos dan rekan kerja. Sebagai background, bos gue udah usia 40-an akhir, lesbi, kenal dengan pasangannya dari SD dan udah lama berpasangan, mungkin 10 tahun ada. Rekan kerja gue, lebih tua 3 tahun dari gue, lagi bimbang dengan hubungannya yang sekarang. Gue dan rekan nanya ke bos, cinta itu yang seperti apa. Sesungguhnya gue juga lupa dia bilang apa. Tapi, dari pembicaraan tersebut, gue mulai memahami, apa itu cinta. Dimulai dari r...